Penangkaran Rusa
Rusa bawean secara umum memiliki tubuh yang relatif kecil dibandingkan dengan jenis rusa lainnya. Rusa bawean (Axis kuhlii) mempunyai tinggi tubuh antara 60-70 cm dan panjang tubuh antara 105-115 cm.
Spesies ini mempunyai bobot antara 15-25 kg untuk rusa betina dan 19-30 kg untuk rusa jantan. Selain tubuhnya yang kecil, ciri khas lainnya adalah memiliki ekor sepanjang 20 cm yang berwarna coklat dan keputihan pada lipatan ekor bagian dalam. Warna bulunya sama dengan kebanyakan rusa, cokelat kemerahan kecuali pada leher dan mata yang berwarna putih terang. Rusa bawean jantan memiliki tanduk yang mulai tumbuh ketika berusia 8 bulan. Tanduk akan tumbuh bercabang tiga ketika memasuki usia 30 bulan. Tanduk pada rusa ini tidak langsung menjadi tanduk tetap, tetapi mengalami proses patah tanggal untuk digantikan tanduk yang baru. Ketika berusia 7 tahun, tanduk rusa ini akan menjadi tanduk tetap.
Rusa bawean merupakan hewan nokturnal dan mempunyai habitat di semak-semak hutan sekunder yang berada pada ketinggian hingga 500 mdpl. Rusa bawean mempunyai masa kehamilan antara 225-230 hari dan akan melahirkan satu anak tunggal (jarang terjadi kelahiran kembar). Waktu lahir terjadi antara periode bulan Februari hingga Juni.
Oleh IUCN Redlist, rusa bawean, yang merupakan satu diantara 4 (empat) jenis spesies rusa yang dimiliki Indonesia, dikategorikan dalam status CR (Critically Endangered) atau sangat terancam kepunahan. Spesies rusa bawean ini juga terdaftar pada CITES sebagai appendix 1. Populasi satwa yang berada di alam liar diperkirakan tidak lebih dari 250 individu dewasa.
Status konservasi rusa bawean dalam 30 tahun terakhir :
No |
Tahun |
Status konservasi* |
Keterangan |
1. |
1986 |
Rare |
Langka |
2. |
1988 |
Rare |
Langka |
3. |
1990 |
Rare |
Langka |
4. |
1994 |
Endangered |
Terancam Kepunahan |
5. |
1996 |
Endangered |
Terancam Kepunahan |
6. |
2008 |
Critically Endangered |
Sangat Terancam Kepunahan |
7. |
2013 |
Critically Endangered |
Sangat Terancam Kepunahan |
*Menurut IUCN Redlist
Pulau Bawean sendiri terletak di Laut Jawa diantara Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan dengan luas sekitar 200 Km2. Terdapat dua lokasi dimana terdapat populasi yang masih tersisa di alam liar. Lokasi pertama ditemukan diantara pegunungan di tengah pulau, sedangkan lokasi kedua terletak di sebelah barat daya Pulau Bawean.
Klasifikasi ilmiah rusa bawean adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Axis
Spesies : Axis kuhlii
Rusa bawean (Axis Kuhlii) merupakan satwa endemik Pulau Bawean yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur.
Sebagai salah satu perusahaan pupuk terkemuka di Indonesia, kami memiliki sistem manajemen untuk pengelolaan limbah agar tetap berdampak baik bagi lingkungan. Sistem ini kami memiliki nama Si-Jeli (Sistem Informasi Manajemen Lingkungan).
pg@petrokimia-gresik.com
031-3981811, 3982100, 3982200
031-3981722, 3982272
Jl. Jenderal Ahmad Yani - Gresik 61119
Copyright © 2022, Petrokimia Gresik by Digital Informatika