Tanaman Langka
adalah pohon buah yang dapat berbuah sepanjang tahun. Sawo manila memiliki pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai setengah panjang tabung (Morton, 1987).
Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah. Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental (Morton, 1987).
Sawo manila banyak ditanam di daerah dataran rendah, meski dapat tumbuh dengan baik hingga ketinggian sekitar 2500 m di atas permukaan laut. Pohon sawo tahan terhadap kekeringan, salinitas yang agak tinggi, dan tiupan angin keras. Sawo dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, akan tetapi pada umumnya terdapat satu atau dua musim berbuah puncak. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Guatemala, Meksiko dan Hindia Barat. Bangsa Spanyol sebagai penjajah membawa buah ini dari Meksiko ke Filipina, dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara. Kini sawo manila telah ditanam di banyak daerah tropis di dunia (Morton, 1987).
Manfaat Sawo Manila :
Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia (Astawan, 2008). Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar (Orwa dkk., 2009). Sawo yang siap dikonsumsi adalah sawo matang. Sawo berkualitas baik adalah sawo yang empuk dan berwarna cokelat tua (Astawan, 2010).
Buah sawo memiliki rasa manis yang disebabkan kandungan gula dalam daging buah, yang kadarnya berkisar 16-20 persen. Daging buah sawo juga mengandung lemak, protein, vitamin A, B, dan C, serta mineral besi, kalsium, dan fosfor. Buah sawo juga mengandung asam folat, 14 mkg/100 g yang diperlukan tubuh manusia untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga membantu pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, buah ini juga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah (Astawan, 2008).
Status Konservasi :
Penelitian mengenai Manilkara zapota masih sangat terbatas, sehingga pengembangan budidaya dan konservasi plasma nutfah yang ada di Indonesia perlu dilakukan (Anonim8, 2015).
Taksonomi tanaman sawo manila (Manilkara zapota L. Van Royen) adalah sebagai berikut:
Sebagai salah satu perusahaan pupuk terkemuka di Indonesia, kami memiliki sistem manajemen untuk pengelolaan limbah agar tetap berdampak baik bagi lingkungan. Sistem ini kami memiliki nama Si-Jeli (Sistem Informasi Manajemen Lingkungan).
pg@petrokimia-gresik.com
031-3981811, 3982100, 3982200
031-3981722, 3982272
Jl. Jenderal Ahmad Yani - Gresik 61119
Copyright © 2022, Petrokimia Gresik by Digital Informatika