Kenari

Tanaman Langka


Kenari merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tumbuh di daerah Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi Utara, Maluku, dan Pulau Seram (Djarkasi, dkk., 2007). Tanaman kenari menghasilkan buah atau biji yang mengandung lemak  tinggi (65-70 %) (Thomson dan Evans, 2004).

Buah kenari berbentuk lonjong (ovoid) sampai agak bulat, dengan dimensi morfologi 2-4 x 4-6 cm, dan pada umumnya berwarna hijau pada saat masih mentah, berubah menjadi hijau tua agak kegelapan sampai kehitaman. Buah kenari terdiri dari bagian kulit luar (exocarp), daging buah (mesocarp), dan bagian tempurung dan isinya (endocarp). Bagian endocarp, sering disebut sebagai nut-in-shell (NIS), terdiri dari tempurung dan biji yang dibungkus oleh kulit ari (testa). Biji yang dipisahkan dari testa adalah bagian yang dapat dimakan (edible portion) (Djarkasi, dkk., 2007).

Biji kenari dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pembuatan kue dan dikonsumsi sebagai camilan. Dalam hal ini, biji kenari dikonsumsi sebagai camilan diolah dengan cara penyangraian atau penggorengan, kemudian dicampur dengan gula aren. Perkembangan lebih lanjut dalam bidang pangan, biji kenari dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dalam proses pembuatan roti, ice cream, salad, pudding, topping for cake,  clapert tart, dan lain-lain. Data produksi biji kenari masih sulit dijumpai karena tanaman ini merupakan produk samping sektor kehutanan. Namun demikian sebagai gambaran, satu hektar lahan dapat ditumbuhi kurang lebih 90 pohon kenari dan setiap pohon, mampu menghasilkan 50 kg biji kenari (Thomson dan Evans, 2004).

Tanaman kenari dalam 1 hektar lahan dapat menghasilkan sekitar 4,5 ton biji kenari per tahun. Produk yang paling penting dari buah kenari adalah bijinya. Thomas dan Evans (2004) melaporkan komposisi kimia biji kenari segar yaitu kadar air 35,4 g, protein 8,2 g, lemak 45,9 g, gula 0,2 g, pati 0,3 g, dan abu 2,6 g.

Biji kenari merupakan sumber pangan penting dan dapat dijadikan komoditi eksport karena kandungan lemak yang tinggi memberikan kontribusi citarasa gurih atau umami. Selain itu, biji kenari dapat dijadikan sebagai sumber minyak pangan nabati (edible oil) (Djarkasi, dkk., 2007).

Status Konservasi :

Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), spesies Canarium kipellayang endemis Indonesia terancam punah.


logo-white

Sebagai salah satu perusahaan pupuk terkemuka di Indonesia, kami memiliki sistem manajemen untuk pengelolaan limbah agar tetap berdampak baik bagi lingkungan. Sistem ini kami memiliki nama Si-Jeli (Sistem Informasi Manajemen Lingkungan).

pg@petrokimia-gresik.com

031-3981811, 3982100, 3982200

031-3981722, 3982272

Jl. Jenderal Ahmad Yani - Gresik 61119

Copyright © 2022, Petrokimia Gresik by Digital Informatika